Haluan Nasional, Jakarta – Surah An Naziat 1-46 turun dengan membawa peringatan bagi seluruh manusia. Dikutip dari buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya karya M Khalilurrahman Al Mahfani, ayat ini menegaskan peran Nabi SAW sebagai pemberi warning tentang hari akhir. “Pada surah An Naziat ayat 45 dijelaskan, Rasulullah hanyalah pemberi peringatan kepada orang yang takut pada hari kiamat. Surat ini tergolong makkiyah yang diturunkan setelah surah An Naba,” tulis buku tersebut. Surah An Naziat adalah jawaban Allah SWT atas pertanyaan orang kafir. Mereka bertanya tentang kehidupan setelah kematian yang dijawab di ayat 12. Jawaban ini menegaskan kerugian pada orang kagir yang menolak ajaran Islam. Firman Allah ini juga menjawab pertanyaan tentang waktu terjadinya hari kiamat. Rahasia tersebut hanya milik Allah SWT yang tidak akan dibocorkan. Manusia hanya bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya menuju hari tersebut. Surah An Naziat ayat 1-46 dalam Arab, Latin, dan Terjemahan وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا wan-nāzi’āti garqā 1. Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras, وَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا wan-nāsyiṭāti nasyṭā 2. dan malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah-lembut, وَٱلسَّٰبِحَٰتِ سَبْحًا was-sābiḥāti sab-ḥā 3. dan malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat, فَٱلسَّٰبِقَٰتِ سَبْقًا fas-sābiqāti sabqā 4. dan malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang, فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا fal-mudabbirāti amrā 5. dan malaikat-malaikat yang mengatur urusan dunia. يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ yauma tarjufur-rājifah 6. Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ tatba’uhar-rādifah 7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ qulụbuy yauma`iżiw wājifah 8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut, أَبْصَٰرُهَا خَٰشِعَةٌ abṣāruhā khāsyi’ah 9. Pandangannya tunduk. يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah 10. Orang-orang kafir berkata “Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا نَّخِرَةً a iżā kunnā iẓāman nakhirah أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا نَّخِرَةً a iżā kunnā iẓāman nakhirah 11. Apakah akan dibangkitkan juga apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? قَالُوا۟ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ qālụ tilka iżang karratun khāsirah 12. Mereka berkata “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٰحِدَةٌ fa innamā hiya zajratuw wāḥidah 13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ fa iżā hum bis-sāhirah 14. maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ hal atāka ḥadīṡu mụsā 15. Sudah sampaikah kepadamu ya Muhammad kisah Musa. إِذْ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā 16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ iż-hab ilā fir’auna innahụ ṭagā 17. “Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ fa qul hal laka ilā an tazakkā 18. dan katakanlah kepada Fir’aun “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri dari kesesatan.” وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā 19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya? فَأَرَىٰهُ ٱلْءَايَةَ ٱلْكُبْرَىٰ fa arāhul-āyatal-kubrā 20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ fa każżaba wa aṣā 21. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ ṡumma adbara yas’ā 22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa. فَحَشَرَ فَنَادَىٰ fa ḥasyara fa nādā 23. Maka dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ fa qāla ana rabbukumul-a’lā 24. Seraya berkata “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْءَاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā 25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ inna fī żālika la’ibratal limay yakhsyā 26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Tuhannya. ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā 27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا rafa’a samkahā fa sawwāhā 28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā 29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ wal-arḍa ba’da żālika daḥāhā 30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا akhraja min-hā mā`ahā wa mar’āhā 31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا wal-jibāla arsāhā 32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, مَتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ matā’al lakum wa li`an’āmikum 33. semua itu untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā 34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar hari kiamat telah datang. يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَٰنُ مَا سَعَىٰ yauma yatażakkarul-insānu mā sa’ā 35. Pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā 36. dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. فَأَمَّا مَن طَغَىٰ fa ammā man ṭagā 37. Adapun orang yang melampaui batas, وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā 38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā 39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa anil-hawā 40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jannata hiyal-ma`wā 41. maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا yas`alụnaka anis-sā’ati ayyāna mursāhā 42. Orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَىٰهَآ fīma anta min żikrāhā 43. Siapakah kamu maka dapat menyebutkan waktunya? إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَىٰهَآ ilā rabbika muntahāhā 44. Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya. إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَىٰهَا innamā anta munżiru may yakhsyāhā 45. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari berbangkit كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَىٰهَا ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā asyiyyatan au ḍuḥāhā 46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di dunia melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari.
SuratAn - Nazi'at Dan Terjemahan Bahasa Indonesia. 1. demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, 2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, 3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, 4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
وَٱلنَّـٰزِعَـٰتِ غَرْقًا wan-nāzi'āti garqā [1] Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras. وَٱلنَّـٰشِطَـٰتِ نَشْطًا wan-nāsyiṭāti nasyṭā [2] Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut. وَٱلسَّـٰبِحَـٰتِ سَبْحًا was-sābiḥāti sab-ḥā [3] Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat, فَٱلسَّـٰبِقَـٰتِ سَبْقًا fas-sābiqāti sabqā [4] dan malaikat yang mendahului dengan kencang, فَٱلْمُدَبِّرَٲتِ أَمْرًا fal-mudabbirāti amrā [5] dan malaikat yang mengatur urusan dunia. يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ yauma tarjufur-rājifah [6] Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ tatba'uhar-rādifah [7] tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ qulụbuy yauma`iżiw wājifah [8] Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, أَبْصَـٰرُهَا خَـٰشِعَةٌ abṣāruhā khāsyi'ah [9] pandangannya tunduk. يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah [10] Orang-orang kafir berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula? أَءِذَا كُنَّا عِظَـٰمًا نَّخِرَةً a iżā kunnā 'iẓāman nakhirah [11] Apakah akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” قَالُواْ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ qālụ tilka iżang karratun khāsirah [12] Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٲحِدَةٌ fa innamā hiya zajratuw wāḥidah [13] Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ fa iżā hum bis-sāhirah [14] Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru. هَلْ أَتَـٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ hal atāka ḥadīṡu mụsā [15] Sudahkah sampai kepadamu Muhammad kisah Musa? إِذْ نَادَٮٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā [16] Ketika Tuhan memanggilnya Musa di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ iż-hab ilā fir'auna innahụ ṭagā [17] pergilah engkau kepada Firaun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ fa qul hal laka ilā an tazakkā [18] Maka katakanlah kepada Firaun, “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri dari kesesatan, وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā [19] dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?” فَأَرَٮٰهُ ٱلْأَيَةَ ٱلْكُبْرَىٰ fa arāhul-āyatal-kubrā [20] Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ fa każżaba wa 'aṣā [21] Tetapi dia Firaun mendustakan dan mendurhakai. ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ ṡumma adbara yas'ā [22] Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa. فَحَشَرَ فَنَادَىٰ fa ḥasyara fa nādā [23] Kemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. فَقَالَ أَنَا۟ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ fa qāla ana rabbukumul-a'lā [24] Seraya berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْأَخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā [25] Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ inna fī żālika la'ibratal limay yakhsyā [26] Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Allah. ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُۚ بَنَـٰهَا a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā [27] Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّٮٰهَا rafa'a samkahā fa sawwāhā [28] Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَـٰهَا wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā [29] dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٲلِكَ دَحَـٰهَآ wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā [30] Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَـٰهَا akhraja min-hā mā`ahā wa mar'āhā [31] Darinya Dia pancarkan mata air, dan ditumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. وَٱلْجِبَالَ أَرْسَـٰهَا wal-jibāla arsāhā [32] Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh. مَتَـٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَـٰمِكُمْ matā'al lakum wa li`an'āmikum [33] Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu. فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā [34] Maka apabila malapetaka besar hari Kiamat telah datang, يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ مَا سَعَىٰ yauma yatażakkarul-insānu mā sa'ā [35] yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā [36] dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. فَأَمَّا مَن طَغَىٰ fa ammā man ṭagā [37] Maka adapun orang yang melampaui batas, وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٲةَ ٱلدُّنْيَا wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā [38] dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā [39] maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa 'anil-hawā [40] Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jannata hiyal-ma`wā [41] maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya. يَسْــَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَـٰهَا yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā [42] Mereka orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?” فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَٮٰهَآ fīma anta min żikrāhā [43] Untuk apa engkau perlu menyebutkannya waktunya? إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَـٰهَآ ilā rabbika muntahāhā [44] Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya. إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَـٰهَا innamā anta munżiru may yakhsyāhā [45] Engkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari Kiamat. كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓاْ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَـٰهَا ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā [46] Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu karena suasananya hebat, mereka merasa seakan-akan hanya sebentar saja tinggal di dunia pada waktu sore atau pagi hari. Your browser does not support the audio tag.
QS79:30 Quran Surat An Nazi'at Ayat 30 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. An Nazi'at dalam bahasa arab ditulis سورة الـنازعات yang Informasi Arti Malaikat-Malaikat Yang Mencabut Jumlah ayat 46 Surat ke 79 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙwan-nāzi’āti garqāDemi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras. وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙwan-nāsyiṭāti nasyṭāDemi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut. وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙwas-sābiḥāti sab-ḥāDemi malaikat yang turun dari langit dengan cepat, فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙfas-sābiqāti sabqādan malaikat yang mendahului dengan kencang, فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘfal-mudabbirāti amrādan malaikat yang mengatur urusan dunia. يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙyauma tarjufur-rājifahSungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗtatba’uhar-rādifahtiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙqulụbuy yauma`iżiw wājifahHati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘabṣāruhā khāsyi’ahpandangannya tunduk. يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗyaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirahOrang-orang kafir berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula? ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗa iżā kunnā iẓāman nakhirahApakah akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘqālụ tilka iżang karratun khāsirahMereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙfa innamā hiya zajratuw wāḥidahMaka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗfa iżā hum bis-sāhirahMaka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru. هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘhal atāka ḥadīṡu mụsāSudahkah sampai kepadamu Muhammad kisah Musa? اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚiż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwāKetika Tuhan memanggilnya Musa di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖiż-hab ilā fir’auna innahụ ṭagāpergilah engkau kepada Firaun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙfa qul hal laka ilā an tazakkāMaka katakanlah kepada Firaun, “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri dari kesesatan, وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚwa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyādan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?” فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖfa arāhul-āyatal-kubrāLalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖfa każżaba wa aṣāTetapi dia Firaun mendustakan dan mendurhakai. ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖṡumma adbara yas’āKemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa. فَحَشَرَ فَنَادٰىۖfa ḥasyara fa nādāKemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖfa qāla ana rabbukumul-a’lāSeraya berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗfa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlāMaka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗinna fī żālika la’ibratal limay yakhsyāSungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Allah. ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗa antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhāApakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙrafa’a samkahā fa sawwāhāDia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖwa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhādan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗwal-arḍa ba’da żālika daḥāhāDan setelah itu bumi Dia hamparkan. اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖakhraja min-hā mā`ahā wa mar’āhāDarinya Dia pancarkan mata air, dan ditumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙwal-jibāla arsāhāDan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh. مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗmatā’al lakum wa li`an’āmikumSemua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu. فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖfa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrāMaka apabila malapetaka besar hari Kiamat telah datang, يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙyauma yatażakkarul-insānu mā sa’āyaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰىwa burrizatil-jaḥīmu limay yarādan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖfa ammā man ṭagāMaka adapun orang yang melampaui batas, وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙwa āṡaral-ḥayātad-dun-yādan lebih mengutamakan kehidupan dunia, فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗfa innal-jaḥīma hiyal-ma`wāmaka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙwa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa anil-hawāDan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗfa innal-jannata hiyal-ma`wāmaka sungguh, surgalah tempat tinggalnya. يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗyas`alụnaka anis-sā’ati ayyāna mursāhāMereka orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?” فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗfīma anta min żikrāhāUntuk apa engkau perlu menyebutkannya waktunya? اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗilā rabbika muntahāhāKepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya. اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗinnamā anta munżiru may yakhsyāhāEngkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari Kiamat. كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَاka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā asyiyyatan au ḍuḥāhāPada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu karena suasananya hebat, mereka merasa seakan-akan hanya sebentar saja tinggal di dunia pada waktu sore atau pagi hari.SurahAl Baqarah Ayat 185 - 18 images - 4 quranic verses about ramadan and fasting quranic quotes, para 01 surah 02 al baqarah ayat 30 39, new page 1, surah al baqarah 2 ayat 39 youtube,
- Berikut bacaan surat An Naziat ayat 1-46. An Naziat diambil dari ayat pertama surat ini yang berarti 'malaikat yang mencabut'. Surat An Naziat merupakan surah ke-79 dalam Al Quran dan terdiri atas 46 ayat. Surat ini tergolong dalam surah Makkiyah atau turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Baca juga Bacaan Surat Al Mulk Ayat 1-30 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia Baca juga Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 196-210, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, serta Terjemahan Berikut bacaan surat An Naziat Ayat 1-46 yang dikutip dari Surat An Naziat Ayat 1-46 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالنّٰزِعٰتِ غَرۡقًاWan naazi 'aati gharqa1. Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras. وَّالنّٰشِطٰتِ نَشۡطًاWan naa shi taati nashta2. Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut. وَّالسّٰبِحٰتِ سَبۡحًاWass saabi-haati sabha3. Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat, فَالسّٰبِقٰتِ سَبۡقًاFass saabi qooti sabqa4. dan malaikat yang mendahului dengan kencang, فَالۡمُدَبِّرٰتِ اَمۡرًا ۘFal mu dab-bi raati amra5. dan malaikat yang mengatur urusan dunia. يَوۡمَ تَرۡجُفُ الرَّاجِفَةُYawma tarjufur raajifa6. Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, تَتۡبَعُهَا الرَّادِفَةُTatba'u har raadifa7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
Surat An Naziat merupakan surat yang terdiri dari 46 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini berada di urutan ke-79 dalam buku Tadabur Al-Qur'an Menyelami Makna Al-Qur'an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas oleh Syaikh Adil Muhammad Khalil, Dinamakan An Naziat karena kata tersebut merupakan sumpah Allah yang dijadikan ayat pertama dalam surat ini. Dalam surat ini Allah bersumpah jika orang kafir akan dicabut nyawanya oleh malaikat pencabut nyawa dengan keras. Sedangkan jiwa orang beriman akan dicabut dengan halus dan itu, surat ini juga terdapat peringatan tentang Hari Kiamat. Pada saat malaikat meniup sangkakala yang pertama, maka seluruh makhluk hidup di alam semesta akan mati. Kemudian, pada tiupan sangkakala yang kedua, Allah bangkitkan kembali mereka dan mengumpulkannya di Padang ini isi surat An Naziat ayat 1-46 lengkap dengan bahasa Arab dan terjemahannya yang dilansir dari An Naziat Ayat 1-46بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِArtinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”1. Artinya “Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras.”2. Artinya “Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut.”3. Artinya “Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat.”4. Artinya “dan malaikat yang mendahului dengan kencang,”فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ5. Artinya “dan malaikat yang mengatur urusan dunia.”يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ6. Artinya “Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,”تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ7. Artinya “ tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.”قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ8. Artinya “Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,”9. Artinya “pandangannya tunduk.”يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ10. Artinya “Orang-orang kafir berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?”ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ11. Artinya “Apakah akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ12. Artinya “Mereka berkata, Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.’”فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ13. Artinya “Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.”فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ14. Artinya “Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru.”هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ15. Artinya “Sudahkah sampai kepadamu Muhammad kisah Musa?”اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ16. Artinya “Ketika Tuhan memanggilnya Musa di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;”اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ17. Artinya “Pergilah engkau kepada Firaun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas,”فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ18. Artinya “Maka katakanlah kepada Firaun, “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri dari kesesatan,”وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ19. Artinya “Dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?”فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ20. Artinya “Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.”21. Artinya “Tetapi dia Firaun mendustakan dan mendurhakai.”22. Artinya “Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa.”23. Artinya “Kemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya.”فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ24. Artinya “Seraya berkata, Akulah tuhanmu yang paling tinggi.’”فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ25. Artinya “Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia.”اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ26. Artinya “Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Allah.”ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ27. Artinya “Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?”رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ28. Artinya “Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,”وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ29. Artinya “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.”وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ30. Artinya “Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.”اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ31. Artinya “Darinya Dia pancarkan mata air, dan ditumbuhkan tumbuh-tumbuhannya.”32. Artinya “Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.”مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ33. Artinya “Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.”فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ34. Artinya “Maka apabila malapetaka besar hari Kiamat telah datang,”يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ35. Artinya “yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,”وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى36. Artinya “dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.”37. Artinya “Maka adapun orang yang melampaui batas,”وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ38. Artinya “dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,”فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ39. Artinya “maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.”وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ40. Artinya “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,”فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ41. Artinya “maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya.”يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ42. Artinya “Mereka orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari Kiamat, Kapankah terjadinya?’”فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ43. Artinya “Untuk apa engkau perlu menyebutkannya waktunya?”اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ44. Artinya “Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya.”اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ45. Artinya “Engkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari Kiamat.”كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا46. Artinya “Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu karena suasananya hebat, mereka merasa seakan-akan hanya sebentar saja tinggal di dunia pada waktu sore atau pagi hari.”